Perumusan Indikator dan Contoh Indikator ( KURIKULUM 2013)

Perumusan Indikator dan Contoh Indikator ( KURIKULUM 2013)

Acuan penilaian adalah indikator, karena indikator merupakan tanda tercapainya suatu kompetensi. Indikator harus terukur. Dalam konteks penilaian sikap, indikator merupakan tanda-tanda yang dimunculkan oleh peserta didik yang dapat diamati atau diobservasi oleh guru sebagai representasi dari sikap yang dinilai.

Berikut ini dideskripsikan beberapa contoh indikator dari sikap-sikap yang tersurat dalam KI-1 dan KI-2 jenjang SMP/MTs.

Tabel 3. Contoh Indikator Sikap pada KI-1 dan KI-2

Butir Nilai Sikap dan Pengertian Contoh Indikator
Sikap Spiritual

·     Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan setiap perbuatan.

·     Menerima semua pemberian dan keputusan Tuhan Yang Maha Esa dengan ikhlas.

·     Berusaha semaksimal mungkin untuk meraih hasil atau prestasi yang diharapkan (ikhtiar).

·     Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan Yang Maha Esa setelah selesai melakukan usaha maksimal (ikhtiar).

Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa

 

Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ·     Menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

·     Memberi salam pada saat awal dan akhir pembelajaran.

·     Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah, dan masyarakat.

·     Memelihara hubungan baik dengan sesama makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

·     Menghormati orang lain dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.

Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa ·     Mengucapkan kalimat pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-Nya.

·     Memanfaatkan kesempatan belajar dengan sebaik-baiknya untuk meraih kesuksesan dalam pendidikan.

·     Mensyukuri kekayaan alam Indonesia dengan memanfaatkannya semaksimal mungkin.

Sikap Sosial

·      Tidak menyontek dalam ujian/ulangan.

·      Tidak mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.

·      Mengungkapkan perasaan apa adanya

·      Menyerahkan barang yang ditemukan kepada yang berhak

·      Membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya

·      Mengakui setiap kesalahan yang diperbuat

·      Mengakui kekurangan yang dimiliki

·      Menyampaikan informasi sesuai dengan fakta yang ada.

1.   Jujur

adalah perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

2.   Disiplin

adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

·      Datang ke sekolah dan pulang dari sekolah tepat waktu

·      Patuh pada tata tertib atau aturan sekolah

·      Mengerjakan setiap tugas yang diberikan

·      Mengumpulkan tugas tepat waktu

·      Mengikuti kaidah berbahasa yang baik dan benar

·      Memakai seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku

·      Membawa perlengkapan belajar sesuai dengan mata pelajaran

3.   Tanggung Jawab

adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa

·     Melaksanakan setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

·     Melaksanakan tugas individu dengan baik

·     Menerima resiko dari setiap tindakan yang dilakukan

·     Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat

·     Mengembalikan barang yang dipinjam

·     Membayar semua barang yang dibeli

·     Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan

·     Menepati janji

4.   Peduli

adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah dan memperbaiki penyimpangan dan kerusakan (manusia, alam, dan tatanan) di sekitar dirinya

·     Membantu orang yang membutuhkan

·     Tidak melakukan aktivitas yang mengganggu dan merugikan orang lain

·     Melakukan aktivitas sosial untuk membantu orang-orang yang membutuhkan

·     Memelihara lingkungan sekolah

·     Membuang sampah pada tempatnya

·     Mematikan kran air yang mengucurkan air

·     Mematikan lampu yang tidak digunakan

·     Tidak merusak tanaman di lingkungan sekolah

5.   Toleransi

adalah sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan

·     Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat

·     Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya

·     Dapat menerima kekurangan orang lain

·     Dapat memaafkan kesalahan orang lain

·     Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan

·     Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan pada orang lain

·     Menerima perbedaan dengan orang lain dalam hal sikap, perilaku, tradisi, suku, bahasa, dan agama.

6.   Gotong Royong

adalah bekerja bersama-sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong-menolong secara ikhlas.

·     Terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah

·     Bersedia melakukan tugas sesuai kesepakatan bersama

·     Bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan

·     Aktif dalam kerja kelompok

·     Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok

·     Tidak mendahulukan kepentingan pribadi

·     Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri dengan orang lain

7.   Santun atau Sopan

adalah sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbicara maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain.

·     Menghormati orang yang lebih tua.

·     Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan tidak menyakitkan.

·     Tidak meludah di sembarang tempat.

·     Tidak menyela pembicaraan orang lain pada waktu yang tidak tepat

·     Mengucapkan terima kasih kepada orang yang membantunya

·     Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)

·     Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang lain

·     Memperlakukan orang lain sebagaimana memperlakukan dirinya sendiri.

8.   Percaya Diri

adalah kondisi mental atau psikologis seseorang yang memberi keyakinan kuat untuk berbuat atau bertindak

·     Berpendapat atau melakukan tindakan tanpa ragu-ragu.

·     Mampu membuat keputusan dengan cepat

·     Berani presentasi di depan kelas

·     Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan di hadapan guru dan teman-temannya

Indikator sikap spiritual dan sosial yang diambil dari KD-KD pada KI-1 dan KI-2 dapat dicontohkan sebagai berikut:

Tabel 4. Contoh Indikator Sikap Spiritual dan Sosial dari KD-KD pada KI-1 dan KI-2

Butir Nilai Sikap Spiritual dan Sosial Contoh Indikator
Sikap Spiritual

·         Menerima pemberian Tuhan

·         Memanfaatkan pemberian Tuhan secara benar

·         Bersyukur kepada Tuhan atas karunia-Nya sebagai bangsa Indonesia

Menghargai karunia Tuhan YME
Tawakal ·         Menyerahkan segala keputusan kepada Tuhan setelah berusaha secara maksimal.

·         Menerimahasil apa pun sesuai dengan kehendak Tuhan.

·         Menggantungkan segala sesuatu kepada Tuhan.

Sikap Sosial

·         Suka bertanya

·         Suka mengamati sesuatu

·         Tidak puas pada jawaban yang ada

Rasa ingin tahu
Kreatif ·         Menyusun gagasan baru

·         Menciptakan karya baru

·         Mampu memecahkan masalah

Persatuan dan kesatuan ·         Menyukai kebersamaan.

·         Bergaul tanpa membeda-bedakan kepentingan, agama, atau yang lainnya.

·         Tidak suka bertengkar.

Demokratis ·         Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan.

·         Menciptakan suasana sekolah yang menerima perbedaan.

·         Mengambil keputusan secara bersama-sama

Rendah hati ·         Tidak sombong.

·         Tidak suka pamer.

·         Menghargai kelebihan orang lain.

Setiap mata pelajaran dapat mengembangkan indikator sikap sesuai dengan karakter mata pelajaran masing-masing.

4.      Teknik dan Bentuk Instrumen

  1. Teknik Observasi

Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan instrumen yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Observasi langsung dilaksanakan oleh guru secara langsung tanpa perantaraan orang lain. Sedangkan observasi tidak langsung dengan bantuan orang lain, seperti guru lain, orang tua/wali, peserta didik, dan karyawan sekolah.

Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah lembar observasi yang berupa skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Skala penilaian menentukan posisi sikap atau perilaku peserta didik dalam suatu rentangan sikap. Pedoman observasi secara umum memuat pernyataan sikap atau perilaku yang diamati dan hasil pengamatan sikap atau perilaku sesuai kenyataan. Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif atau negatif sesuai dengan indikator penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar. Rentang skala hasil pengamatan antara lain berupa:

  • selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah
  • sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik

(lihat lembar contoh instrumen).

Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penskoran. Rubrik memuat petunjuk/uraian dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir. Agar observasi lebih efektif dan terarah hendaknya:

  • dilakukan dengan tujuan yang jelas dan direncanakan sebelumnya. Perencanaan mencakup indikator atau aspek yang akan diamati dari suatu proses;
  • menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian;
  • penilaian perkembangan sikap didasarkan pada kecenderungan sikap peserta didik pada kurun waktu tertentu, misalnya dua minggu terakhir; dan
  • segera membuat kesimpulan setelah observasi selesai dilaksanakan.
  1. Penilaian Diri

Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.

Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena. Sedangkan skala semantic differential adalah skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang.

Kriteria penyusunan lembar penilaian diri adalah sebagai berikut:

  • Berupa pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misalnya sikap responden terhadap sesuatu hal.
  • Menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
  • Pertanyaan diusahakan yang jelas dan khusus.
  • Harus dihindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian.
  • Harus dihindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti.
  • Harus membuat pertanyaan yang berlaku bagi semua responden.
  1. Penilaian Antarpeserta Didik

Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan untuk penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek dan skala penilaian (rating scale) dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Guru dapat menggunakan salah satu dari keduanya atau menggunakan dua-duanya.

  1. Jurnal

Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat. Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah, menuntut waktu yang banyak, perlu kesabaran dalam menanti munculnya peristiwa sehingga dapat mengganggu perhatian dan tugas guru, dan apabila pencatatan tidak dilakukan dengan segera, maka objektivitasnya berkurang.

Terkait dengan pencatatan jurnal, guru perlu mengenal dan memperhatikan perilaku peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Aspek-aspek pengamatan ditentukan terlebih dahulu oleh guru sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan. Aspek-aspek pengamatan yang sudah ditentukan tersebut kemudian dikomunikasikan terlebih dahulu dengan peserta didik di awal semester.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:

  • Catatan atas pengamatan guru harus objektif.
  • Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan perkembangan sikap.
  • Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda).

 

5.      Contoh Instrumen

  1. Observasi

 

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL

(LEMBAR OBSERVASI)

 

  1. Petunjuk Umum

 

  1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.
  2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
  1. Petunjuk Pengisian

 

Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:

4 = apabilaSELALUmelakukanperilaku yang diamati

3 = apabilaSERINGmelakukanperilaku yang diamati

2 =apabilaKADANG-KADANGmelakukanperilaku yang diamati

1= apabilaTIDAKPERNAHmelakukanperilaku yang diamati

  1. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI

 

Kelas                                  :…

Semester                             :…

TahunPelajaran                  : …

PeriodePengamatan           :Tanggal … s.d. …

Butir Nilai                          :Menghargaikeberagamanprodukpengolahan di

daerahsetempatsebagaianugerahTuhan.

Indikator Sikap                  : CONTOH

  1. Bersemangatmempelajarikeberagamanprodukolahanminumansegar di daerahsetempat.
  2. Serius mempelajari keberagamanprodukolahanminumansegar di daerahsetempat.

 

No. NamaPeserta Didik Skor Indikator Sikap Spiritual (1 – 4) JumlahPerolehan

Skor

Skor

Akhir

Tuntas/ Tidak Tuntas
Indikator 1 Indikator 2
      1.
      2.
      3.
      4.
      5.
      6.
      7.
      8.
      9.
   10.
   11.
   12.
   13.
   14.
   15.
   16.
   17.
   18.
   19.
   20.
   21.
   22.
   23.
   24.
   25.
   26.
   27.
   28.
   29.
   30.
   31.
   32.

Guru Mata Pelajaran,

_____________________________

NIP.

 


 

  1. Penilaian Diri

 

INSTRUMENPENILAIANSIKAP SPIRITUAL

(LEMBAR PENILAIAN DIRI)

 

  1. Petunjuk Umum

 

  1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Penilaian Diri.
  2. Instrumen ini diisi oleh PESERTA DIDIK untuk menilai dirinya sendiri.
  1. Petunjuk Pengisian

 

  1. Berdasarkan perilaku kalian selama dua minggu terakhir, nilailah sikap diri kalian sendiri dengan memberi tanda centang (√) pada kolom skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Penilaian Diri dengan ketentuan sebagai berikut:

4 = apabilaSELALUmelakukanperilaku yang dinyatakan

3 = apabilaSERINGmelakukanperilaku yang dinyatakan

2 = apabilaKADANG-KADANGmelakukanperilakudinyatakan

1= apabilaTIDAKPERNAHmelakukanperilaku yang dinyatakan

  1. Kolom SKOR AKHIR dan KETUNTASAN diisi oleh guru.
  1. Lembar Penilaian Diri

LEMBAR PENILAIAN DIRI

Nama Peserta didik           : …

NomorUrut/Kelas             :…

Semester                             : …

TahunPelajaran                  :…

Hari/TanggalPengisian     :…

Butir Nilai                          :Menghargaikeberagamanprodukpengolahan di

daerahsetempatsebagaianugerahTuhan.

Indikator Sikap                  : CONTOH

  1. Bersemangat mempelajari keberagamanprodukolahanminumansegar di daerahsetempat.
  2. Serius mempelajari keberagamanprodukolahanminumansegar di daerahsetempat

 

No. Pernyataan Skor Perolehan

Skor

Skor Akhir Tuntas/Tidak Tuntas
1 2 3 4
      1. 1.      Saya bersemangat mempelajari keberagamanprodukolahanminumansegar di daerahsetempat.
      2. Saya serius mempelajari keberagamanprodukolahanminumansegar di daerahsetempat.
Jumlah

 

 

 

  1. Penilaian Antarteman

 

INSTRUMENPENILAIANSIKAP SOSIAL

(LEMBAR PENILAIAN ANTARPESERTA DIDIK)

 

  1. Petunjuk Umum

 

  1. Instrumen penilaian sikapsosial iniberupa Lembar Penilaian Antarpeserta Didik.
  2. Instrumen ini diisi oleh PESERTA DIDIK untuk menilai PESERTA DIDIK LAIN/TEMANNYA.
  1. Petunjuk Pengisian

 

  1. Berdasarkan perilaku teman kalian selama dua minggu terakhir, nilailah sikap temanmu dengan memberi tanda centang (√) pada kolom skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Penilaian Antarpeserta Didik dengan ketentuan sebagai berikut:

4 = apabilaSELALUmelakukanperilaku yang dinyatakan

3 = apabilaSERINGmelakukanperilaku yang dinyatakan

2 = apabilaKADANG-KADANGmelakukanperilaku dinyatakan

1= apabilaTIDAKPERNAHmelakukanperilaku yang dinyatakan

  1. Kolom SKOR AKHIR dan KETUNTASAN diisi oleh guru.


 

  1. Lembar Penilaian Antarpeserta Didik

 

LEMBAR PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK

Nama Peserta didik yang dinilai  : …

Nomor Urut/Kelas                        :…

Semester                                         : …

TahunPelajaran                              :…

Hari/Tanggal Pengisian                :…

Butir Nilai                                      :Menunjukkan rasa ingin tahudan sikap santun dalam menggali informasi tentang keberagaman produk pengolahan daerah setempat sebagai wujud cinta tanah air dan bangga pada produk Indonesia

Indikator Sikap                  : CONTOH

  1. Menggunakan bahasa yang baik saat berkomunikasi secara lisan dengan teman.
  2. Tidak menyela pembicaraan pada saat berkomunikasi secara lisan dengan teman.

 

Sikap Pernyataan Skor Peroleh-an Skor Skor Akhir Tuntas/

Tidak Tuntas

1 2 3 4
Santun 1.    Temanku menggunakan bahasa yang baik saat berkomunikasi secara lisan     dengan teman.              
2.    Temanku tidak menyela pembicaraan pada saat berkomunikasi secara lisan dengan teman.              
Jumlah  

 

                                                                                   


 

  1. Jurnal

 

  • Model 1

Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):

  1. Tulislah identitas peserta didik yang diamati!
  2. Tulislah tanggal pengamatan!
  3. Tulislah aspek sikap yang diamati oleh guru!
  4. Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh peserta didik baik yang merupakan kekuatan peserta didik maupun kelemahan peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan kompetensi inti!
  5. Tulislah dengan segera kejadian yang diamati!
  6. Tulislah setiap kejadian peranak pada kartu yang berbeda!
  7. Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing peserta didik!
Jurnal

Nama Peserta Didik   : ………………………….

Nomor peserta Didik  : ………………………….

Tanggal                       : ………………………….

Aspek yang diamati   : ………………………….

Kejadian                      : ………………………….

Guru:

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

Format:

  • Model 2

Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):

  1. Tulislah identitas peserta didik yang diamati!
  2. Tulislah tanggal pengamatan!
  3. Tulislah aspek sikap yang diamati oleh guru.
  4. Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh peserta didik baik yang merupakan kekuatan peserta didik maupun kelemahan peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan kompetensi inti!
  5. Tulislah dengan segera kejadian yang diamati!
  6. Tulislah setiap kejadian peranak pada kartu yang berbeda!
  7. Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing peserta didik!

Contoh Format Jurnal

Jurnal

 

Nama Peserta Didik   : ………………..

Aspek yang diamati   : ………………..

No. Hari/ Tanggal Kejadian Keterangan

6.        Pelaksanaan Penilaian

Leave a comment